SERU! Cinta Yang Tak Lagi Menyakitkan



Di taman Lupa, di mana waktu hanyalah debu emas yang beterbangan, aku menemukanmu. Bukan dalam daging dan darah, melainkan dalam lukisan Sutra Senja. Wajahmu, sayu bagai rembulan yang meredup, bibirmu, merekah seperti bunga Meihua yang pertama kali mekar di musim salju.

Kau adalah Xian Niang, bidadari dari legenda yang terlupakan, terperangkap dalam kanvas yang berbisik. Setiap malam, saat dunia terlelap dalam mimpi, kau menari bersamaku di bawah pohon Sakura Kuno, kelopaknya jatuh bagai air mata malaikat. Sentuhanmu, selembut embun pagi, menghapus semua luka masa lalu.

Aku tahu, kau hanyalah ilusi, pantulan kerinduan di hatiku. Tapi, di taman ini, di antara aroma teh Longjing dan melodi seruling Xiao yang merdu, kebenaran tak lagi penting. Aku membiarkan diriku terhanyut dalam Fantasi Kekal, di mana cinta tak lagi menyakitkan, hanya ada kehangatan dan ketenangan.

Setiap detail tentangmu terpatri dalam ingatanku. Gaun Hanfu sutra berwarna Biru Langit, yang menari mengikuti angin. Tusuk konde Giok Bulan Sabit yang bersinar redup di rambutmu. Mata Kucing yang memancarkan kedamaian yang tak terucapkan.

Suatu malam, saat rembulan bersinar paling terang, kau berhenti menari. Tatapanmu menembus jiwaku. "Aku adalah bayangan masa lalumu, Aichen, cerminan dari cinta yang tak terbalas. Aku diciptakan untuk menghiburmu, untuk mengisi kekosongan yang tak terperi."

Pengakuanmu seperti Pedang Bermata Dua. Keindahan ilusi ini menghancurkan harapan terakhirku. Kau bukanlah bidadari, melainkan cerminan dari Luka Abadi. Kau adalah pengingat bahwa cinta yang kucari, mungkin, takkan pernah kutemukan.

Di taman Lupa, lukisan Sutra Senja memudar, suaramu lenyap, dan hanya tersisa aku. Sendiri.

*Dan di keheningan itu, aku mendengar bisikan, "Kembalilah… jika kau berani melupakan siapa dirimu…" *

You Might Also Like: 7 Fakta Tafsir Menangkap Burung Kolibri

Post a Comment

Previous Post Next Post